Pancaran Sinar Petromaks
Kampung halamanku di PalattaE (Bone bagian selatan) tidak memiliki instalasi listrik sampai tahun 1979. Masih kuat tersimpan dalam kenangan dan ingatan saya keadaan pada masa itu. Meskipun belum ada listrik, tapi saat itu sudah ada beberapa keluarga yang memiliki TV hitam putih, yang menggunakan Aki (ACCU) sebagai sumber energinya. Antenna TV terbuat dari bambu yang disambung sambung dan menjulang tinggi sampai puluhan meter. Untuk menaikkan antena TV mesti mengerahkan puluhan orang, karena antenna bambu itu ditegakkan/dinaikkan dengan menarik tali di empat penjuru mata angin. Antena selalu diarahkan ke kota Sengkang di Wajo, karena hanya disana pemancar TV (TVRI) yang ada selain di Ujungpandang (Makassar) waktu itu. Radio dan radio kaset yang menjadi raja hiburan kala itu dan menggunakan baterei sebagai sumberdayanya. Malam hari gelap karena tentu saja tidak ada lampu jalan. Penerangan jalan hanya terbantu dari pancaran sinar lampu petromaks dari sebagian rumah penduduk. Penduduk