Etika Bertelepon Seluler yang Terabaikan

Saat ini hampir semua orang memiliki telepon selular atau telepon genggam (HP). Telepon seluler bukan lagi barang mewah. Tukang becak yang sering bergerombol diujung jalan menunggu penumpangpun hampir semua memilikinya. Malah pernah saya melihat salah satu diantara mereka memainkan Hp-nya yang qwerty-pad sambil menunggu penumpang. Hp-nya g lebih canggih dari Hp-ku yang hanya Nokia Classic 3110 dan bukan qwerty-pad. Karena hampir semua orang memiliki, maka orang cenderung menggunakannya tanpa melihat situasi dan kondisinya. Pokoknya begitu berdering, angkat, bicara (kalau perlu dengan keras) tanpa peduli tatapan orang. Begitu banyak orang yang tidak tahu etika menggunakan Hp. Saya, meskipun bukan pejabat di kantor, tapi sering diutus mengikuti pertemuan, rapat, seminar atau workshop yang dihadiri oleh pejabat pejabat eselon 2, 3, dan 4 atau bahkan Gubernur, Wakil Gubernur dan Ketua DPRD. Pada pertemuan itu, seringkali saya melihat orang, saat pejabat sedang berbicara, mereka tetap saja ...