Posts

Showing posts from October, 2015

Upacara 17 Agustus 2015 di Istana Negara

Image
Tahun ini adalah peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia. Alhamdulillah, setelah usia ke-70 tahun proklamasi kita, saya akhirnya mendapat kesempatan mengikuti Detik detik Proklamasi di Istana Negara Jakarta. Berawal dari terpilihnya saya sebagai juara I Arsiparis teladan tingkat provinsi Sulawesi Selatan 2015, yang dilaksanakan di kantor Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan pada Juli 2015. Dengan kemenangan tersebut, saya mewakili provinsi Sulawesi Selatan dalam pemilihan Arsiparis Teladan pada tingkat nasional di Jakarta yang dilaksanakan bertepatan dengan pemilihan Lembaga Kearsipan Teladan dan pemilihan Teladan lainnya selama Agustus 2015. Kami berlima, saya, seorang pendamping dan 3 teman lainnya yang juga mendapat tugas kedinasan, berangkat ke Jakarta pada Minggu / Ahad 16 Agustus 2015 pukul 8 pagi. Setiba di Jakarta kami menuju hotel Permai tempat rekan kerja kami menginap dan kemudian ke hotel RedTop dikaw

Menikmati Kereta Commuter Line di Jakarta

Image
Bagi saya yang berasal dari Indonesia bagian Timur, menggunakan moda transportasi kereta api atau kereta listrik adalah sesuatu yang langka. Di Indonesia bagian Timur, tidak satupun kota yang memiliki moda transportasi kereta. Sebenarnya dulu di Makassar berdasarkan catatan sejarah, sekitar 1930an – 1950an terdapat jaringan kereta yang menghubungkan antara Makassar dengan kota kecil Takalar yang berjarak sekitar 40 Km. Jaringan kereta tersebut dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda untuk tujuan pengangkutan tebu untuk industri gula. Namun sekarang ini, tak ditemukan lagi sisa sisa rel atau stasiun kereta di kota Makassar. Baru pada tahun ini (2015) disetujui rencana pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi yang kelak akan menghubungkan antara Makassar – Manado, dan Makassar - Kendari. Agustus 2015 lalu, saya kembali ditugaskan ke Jakarta. Berdua dengan seorang teman kantor, kami memutuskan untuk mencoba menggunakan moda transportasi kereta “Commuter Line” yang memang belum per

Mengenang Setahun Kepergian Asdar Muis RMS

Image
“Buat Temanku Suharman Musa, ‘Ketelitianmu kurindukan!’” Itulah seuntai kalimat yang ditulis oleh pak Asdar Muis dibagian sampul dalam, buku Mata Air Peradaban, Memorial Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang disertai tandatangannya. Tidak banyak buku tulisan pak Asdar yang kumiliki, hanya 3 buah buku. Yang pertama adalah “Andi Muhammad Rum, Titisan Colliq Pujie”, yang kedua “Eksekusi Menjelang Subuh” dan yang ketiga “Mata Air Peradaban, Memorial Gubernur Syahrul Yasin Limpo”. Namun yang istimewa dan berkesan bagi saya adalah karena semua bukunya ditandatangani dan dibubuhi kalimat pesan untukku. Saya memang selalu berusaha memiliki tandatangan (signature) penulis/pengarang (author) dari buku koleksi saya. Setiap kali ada kesempatan ‘book signing’ saya akan berusaha mendapatkan buku yang bertandatangan. Di negara maju, buku yang ada tandatangan penulisnya memiliki ‘nilai’ lebih dibanding dengan buku yg tanpa tandatangan. Pada buku “Eksekusi Menjelang Subuh” yang dihadiahkan kepada